Rabu, 10 Agustus 2011

Ulul Albab: Kajian Q.S Ali Imran Ayat 7

Hari/Tanggal : Selasa, 9 Agustus 2011
Waktu          : 13.00-15.00 WIB
Tempat         : Arboretum Unpad Jatinangor
Pemateri       : Yaufik Fadhil

Q.S Ali-Imran:7 -Ulul Albab: Bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu-
 Dialah yang menurunkan (al-Quran) kepadamu (Muhammad). Diantaranya ada ayat-ayat yang  muhkamat, itulah pkok-pokok kitab (al-Quran) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, "Kami beriman kepadanya (al-Quran), semuanya dari sisi Tuhan kami." Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal." (QS ALi-Imran : 7)

1.      Muhkamat dan Mutasyabihat
Secara bahasa, muhkam berarti suatu ungkapan yang maksud makna lahirnya tidak mungkin diganti atau diubah (ma ahkam Al-murad bib’an al-tabdil wa at-taghyir). Adapun mutasyabih adalah ungkapan yang maksud makna lahirnya samar.
Contoh ayat muhkamat
حُرّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتةُ وَالدّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَااُهِلّ لِغيْرِ اللهِ بِه (المائدة : 3)
Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disenbelih atas nama selain Allah. (Al-Maidah : 3)
Contoh ayat mutasyabihat

اَلرّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِِِِِ اسْتَوى (طه : 5)
Artinya : Yaitu Tuhan yang Maha Pemurah yang bersemayan diatas Arsy ( Thaha : 5 )
2.      Tafsir dan Takwil
Tafsir adalah ilmu yang membahas tentang hal ihwal al Qur’anul karim, dari segi indikasinya akan apa yang dimaksud oleh Allah.
Ada beberapa cara penafsiran, diantaranya adalah:
1.    Antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam satu surat.
2.    Antara ayat dengan ayat dalam surat yang berbeda.
3.    Antara awal surat dengan akhir surat.
4.    Antara ayat dengan struktur ayat.
Takwil berarti ungkapan atau penjelasan suatu pandangan.
Dari penjelasan diatas, maka salah satu kriteria yang kemudian menjadi tugas ulul albab adalah belajar dengan sungguh-sungguh untuk memahami isi ayat-ayat al-quran, baik yang muhkamat maupun yang mutasyabihat, termasuk dalam hal penafsiran dan penakwilan. Hal tersebut didorong pula dengan keadaan kaum sekarang yang condong pada sekulerisme agama, maka ulul albab sudah harus bisa membentengi diri, tidak terbawa arus zaman dengan cara memahami dan menghidupkan al-quran. (red: sarah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin -Humas dan Informasi-